Coordinat cartesius VS Kehidupan

Keterkaitan koordinat cartesius dengan kehidupan.

Di dalam matematika, sistem koordinat Cartesius ini digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut. Dimana digambarkan dalam bentuk grafik yang memiliki dua sumbu yang tegak lurus yaitu sumbu horizontal yang dinamakan dengan sumbu x (axis) dan sumbu vertikal dinamakan dengan sumbu y (ordinat).
1.    Kuadran I
Memuat semua bilangan positif (x positif, y positif)
2.    Kuadran II
Memuat bilangan negative pada sumbu x dan bilangan positif pada sumbu y.
3.    Kuadran III
Memuat bilangan negative pada sumbu x, dan bilangan negative pada sumbu y.
4.    Kuadran IV
Memuat bilangan positif pada sumbu x, dan bilangan negative pada sumbu y.
Menurut pembagian kuadran diatas, jika kita hubungkan dengan kehidupan kita maka dapat kita umpamakan sumbu vertikal y sebagai hubungan kita dengan Alloh swt. Di pihak lain pada sumbu horizontal x merupakan hubungan dengan manusia.
Dari uraian diatas, jika kita pandang dari segi pembagian kuadran tersebut, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:


1.    Kuadran I (x positif, y positif)
Yaitu mereka yang mempunyai hubungan baik dengan Alloh swt dan hidup di dalam lingkungan masyarakat secara utuh dan tentram.
2.    Kuadran II (x negatif, y positif)
Yaitu mereka yang taat kepada Alloh, akan tetapi mereka tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya.
3.    Kuadran III (x negatif, y negatif)
Yaitu merupakan bagian yang sangat merugi karena selain jauh dengan maha pencipta juga tersisihkan dalam kehidupan masyarakat.
4.    Kuadran IV (x positif, y negatif)
Yaitu mereka yang hanya mementingkan kehidupan dunia akan tetapi kehidupan akhirat diabaikan.
    Dari paparan diatas, dapat kita pahami bahwa sebagai makhluk ciptaan Alloh swt yang diberi akal, kita harus dapat menyeimbangkan antara hubungan kita dengan Alloh swt (hablumminalloh) dan hubungan kita dengan manusia (hablumminnannaas) agar kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Untuk mencapai ke bahagian tersebut tentunya kita harus memilih gambaran kehidupan pada kuadran I  yaitu mereka yang mempunyai hubungan baik dengan Alloh swt dan mampu hidup di dalam lingkungan masyarakat secara utuh dan tentram.

(oleh Ahmad Harianto, S.Pd)